NIAT
Niat berarti menyengaja untuk sholat,
menghambakan diri kepada Allah Ta'ala semata, serta menguatkannya dalam
hati.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Semua amal tergantung pada niatnya
dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan niatnya."
(HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain.
Baca Al Irwa', hadits no. 22).
Niat tidak dilafadzkan
Dan tidaklah disebutkan dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pula dari salah seorang sahabatnya
bahwa niat itu dilafadzkan.
Abu Dawud bertanya kepada Imam Ahmad.
Dia berkata, "Apakah orang sholat mengatakan sesuatu sebelum dia takbir?"
Imam Ahmad menjawab, "Tidak." (Masaail al Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu'
al Fataawaa XXII/28).
AsSuyuthi berkata, "Yang termasuk
perbuatan bid'ah adalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat. Hal
itu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maupun
para shahabat beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat sholat
sedikitpun selain hanya lafadz takbir."
Asy Syafi'i berkata, "Was-was dalam
niat sholat dan dalam thaharah termasuk kebodohan terhadap syariat atau
membingungkan akal." (Lihat al Amr bi al Itbaa' wa al Nahy 'an al Ibtidaa').