Tata Cara Mandi Besar
Adapun tata-tata cara mandi, maka
ada dua macam :
- Tata cara yang mencukupi dan diterima
(sah) ialah mencuci kepala dan seluruh badannya.
- Adapun tata cara yang sempurna
adalah sesuai yang tercantum dalam hadits 'Aisyah di Bukhari dan Muslim
ia berkata :
"Adalah Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wa sallam- jika ia melakukan mandi junub, beliau memulai dengan mencuci
kedua tangannya, kemudian menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan
kiri, lalu mencuci kemaluannya, kemudian berwudhuk, kemudian mengambil
air, lalu beliau memasukkan jari jemarinya ke pangkal rambut, kemudian
beliau menuangkan air atas kepalanya tiga tuangan, kemudian beliau menyiramkan
air ke sekujur tubuhnya kemudian mencuci kedua kakinya."
[Hadits ini adalah lafaz yang dikeluarkan
oleh Muslim.]
Hadits yang senada dengan ini ada
di Bukhari dan Muslim dari hadits Maimunah -semoga Allah meridhainya- .
Artinya: tata cara mandi yang sempurna
itu didahului oleh wadhuk, cuma saja mencuci kedua kakinya diakhirkan saat
selesai memandikan sekujur tubuh.
Adapun tata cara mandi yang sah
dan diterima (minimal) tidak didahului wadhuk. Kedua cara itu sah.
Tidaklah wajib bagi wanita untuk
menguraikan kepang rambutnya saat mandi, berdasarkan hadits Ummu Salamah
di shahih Muslim ia berkata : saya bertanya, wahai Rasulullah sesungguhnya
saya adalah wanita yang kepang rambut saya tebal, apakah saya menguraikannya
untuk mandi junub dan haid, beliau menjawab : "Tidak. Cukuplah bagimu untuk
menuangkan air ke atas kepalamu tiga kali tuangan".